Quotes About Perfect

We come to love not by finding a perfect person, but by learning to see an imperfect person perfectly.

This is wisdom time

God grant me the serenity to accept the things I cannot change, courage to change the things I can, and wisdom to know the difference.

Hidup itu adalah pilihan apakah lebih memilih menikmati atau meratapinya

Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum anda miliki, maka Anda akan harus melakukan sesuatu yang belum pernah anda lakukan.

Masa depan kita yang menentukan

Tak ada yang mampu mengubah masa lalu, tapi anda dapat merusak masa depan dengan menangisi masa lalu dan merisaukan masa depan.

Sekelumit tentang Keberhasilan

Keberhasilan adalah hal indah yang pasti semua manusia menginginkannya.

Pages

Minggu, 17 November 2013

Sahabat

Seorang sahabat yang baik itu saat mampu merubah sahabatnya menjadi lebih baik,
Saling mengingatkan dan tak pernah sungkan untuk mengatakan apa kesalahan atau kekurangan sahabatnya.
Karna persahabatan itu terjalin mulai dari sosok biasa hingga menjadi sebuah keistimewaan dalam pertemanan.
Manusia tak luput dari kesalahan, begitupun seorang sahabat atau teman,
dari situlah kita belajar untuk terbuka kepada orang yang disayang.
Karna persahabatan atau teman yang tulus adalah orang yag senantiasa mengerti dan slalu ingin memberikan yang terbaik untuk sahabatnya..."

Kamis, 14 November 2013

Jika Itu Cinta..


jika itu cinta..
dia akan ikhlas dalam berkata..
dia takkan mengeluh dengan apa yang telah mengalahkannya..

 
jika itu cinta..
dia pasti apa adanya..
cinta itu selalu sederhana..
jarang sekali ia mewah..

 
cinta tak pernah berkata terluka..
dia selalu bahagia..

Learning Style dan Fingerprint Analysis



Banyak sekali orang hebat dan berjasa bagi dunia yang justru pernah. Seperti yang berikut ini;

Albert Einstein. Seorang ilmuwan terbesar pada zamannya ini selalu gagal dalam pelajaran matematika pada awal SMA dan suka melamun ketika belajar hingga dicap bodoh oleh gurunya….(amazing bukan)…

Begitu pula dengan Thomas Alfa Edison. Gurunya menganggap dia suka bingung dan terlalu banyak bertanya hingga dipukul oleh gurunya. 

Hal ini menyadarkan kita bahwa masing-masing kita memiliki gaya belajar, gaya berpikir dan gaya bekerja yang unik dan berbeda satu sama lainnya, seunik sidik jari kita yang juga berbeda antar manusia di belahan bumi.

Mengenali gaya belajar menjadi penting bila dikaitkan dengan harapan untuk sukses dalam pembelajaran baik di sekolah maupun di kehidupan lainnya di luar sekolah. Dahulu, untuk mengetahui gaya belajar kita, maka kita akan diminta mengisi serangkaian kuesioner atau angket yang merupakan instrumen dari LSA (Learning Style Analysis) Test, kini telah hadir suatu cara untuk mengetahui gaya belajar kita dengan hanya melakukan scan sidik jari atau yang sering disebut sebagai fingerprint test. Menakjubkan bukan???

Berdasarkan sebuah penelitian yang dikembangkan sejak tahun 1979, mengungkapkan bahwa ”tiga-perlima gaya belajar bersifat genetis; sisanya, diluar ketekunan, bisa dikembangkan melalui pengalaman”. Hal ini sangat relevan dengan fingerprint test yang mana medianya adalah sidik jari seseorang.

Mengapa sidik jari?

Sidik jari adalah bagian tubuh yang bersifat permanen, tidak pernah berubah sepanjang hayat dari kecil hingga dewasa, tidak pernah sama setiap orang, disamping sebagai identifikasi, juga menggambarkan karakteristik yang spesifik di setiap orang. Pertumbuhan sidik jari  mulai muncul pada bayi yang masih dalam kandungan (embrio) 13 minggu dan perkembangannya seiring dengan pertumbuhan otak.

Telah lama kita pahami bahwa sidik jari setiap orang pasti berbeda, itulah sebabnya sidik jari selalu digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. Sidik jari pun tidak pernah berubah sejak kita lahir hingga kita wafat kelak, karena ternyata pembentukan sidik jari ditentukan oleh DNA, bersamaan dengan pembentukan otak manusia itu sendiri. Proses pembentukannya dimulai saat janin berusia 13 minggu, dan sempurna pada minggu ke 24. Karena itulah, sangat wajar bila ternyata bukti ilmiah menyebutkan adanya korelasi lahiriah antara sidik jari dengan kualitas, bakat, dan gaya belajar seseorang. Sadarkah anda???

Maka dari itulah, semakin dini kita tahu gaya belajar kita, maka akan semakin mudah pula kita dalam menyerap informasi.

Laporan fingerprint test DIC ini menyuguhkan laporan gaya belajar seseorang berdasarkan teori VAK (Visual-Auditori-Kinestetik). Laporan ini dibuat berdasarkan temuan para peneliti bahwa epidermal ridge pada sidik jari seseorang memiliki hubungan yang bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi intelegensi seseorang.

Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1865, J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Noel Jaquin (1958). Beryl Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul ‘Your Life in Your Hands’, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, berdasarkan hasil penelitian Baverly C Jaegers (1974), tersimpulkan bahwa sidik jari dapat mencerminkan karakteristik dan aspek psikologis seseorang, hasil penelitian mereka telah di buktikan dibidang Antropologi dan Kesehatan. Manfaat tes ini sangatlah luas. Terutama sekali dalam mengetahui potensi dan gaya belajar kita ataupun anak kita.

Sebagai contoh, seorang anak dengan gaya belajar kinestetik-visual, akan sangat kesulitan bila disuruh gurunya untuk duduk diam dan membaca buku teks hitam-putih-tanpa-gambar. Ia kemudian sibuk ’mengganggu’ temannya, karena ia bisa menyerap informasi yang disodorkan kepadanya bila ia diizinkan untuk mengekspresikan gerak tubuhnya. Guru yang tidak paham, akan mengatakan bahwa anak tersebut nakal, tidak bisa diatur, dll. Padahal yang ia butuhkan hanyalah pemahaman dari orang-orang di sekitarnya bahwa ia memiliki gaya belajar kinestetik yang secara otomatis membuatnya lebih mudah belajar bila ia diizinkan bergerak. Hasilnya, sangat mungkin bila anak tersebut mengalami kemunduran atau bahkan keterlambatan dalam menerima informasi.

Hal tersebut diatas tidak akan terjadi apabila kita tahu dan paham gaya belajar kita atau bahkan anak-anak kita. Karena bila kita sudah paham, maka kita pun tentu tidak akan memaksakan suatu kecenderungan gaya belajar di suatu tempat pada anak kita.

Untuk dapat mengetahui gaya belajar kita melalui Fingerprint Test, prosesnya cukup sederhana. Pertama, kesepuluh sidik jari tangan kita akan di-scan dan disimpan gambarnya. Selanjutnya, telapak tangan kita akan diberi tiga titik dan diukur besar sudutnya. Proses tersebut memakan waktu + 5-10 menit, selanjutnya hasil scan dan pengukuran sudut tersebut akan dibawa ke laboratorium dan dianalisa. Beberapa waktu kemudian, anda sudah bisa mengetahui hasil analisanya dalam bentuk laporan hasil analisa.

Akurasi Fingerprint Analysis Biometric System

  • Data sampling valid dan stabil, karena menggunakan sidik jari. Akurasi 100%
  • Proses Pengolahan data, bersifat kuantitatif, proses penghitungan mencapai akurasi 100%
  • Analisa dan pengolahan ektraksi gambar, memiliki akurasi sampai dengan 87%
  • Secara keseluruhan, analisa ini memiliki akurasi sampai dengan 60-87% untuk pengukuran aspek genetik.
  • Analisa ini adalah tidak mengukur kondisi faktual, dikarenakan hanya aspek genetik yang diukur, sementa faktor lingkungan tidak terukur dalam analisa ini.
Keunggulannya, tes ini tidak membutuhkan waktu lama. Peserta pun tidak harus mengerjakan berpuluh-puluh pertanyaan yang terkadang jawabannya memancing subjektifitas peserta.  Namun, ada juga kelemahannya. Tes ini hanya mengukur bakat, gaya belajar, dan karakter seseorang berdasarkan data genetisnya. Sehingga, kapanpun anda melakukan tes ini, maka hasilnya pun akan tetap sama.

Hasil analisis FT memang tidak dapat memberitahu masa depan seseorang, tetapi bisa memberikan solusi komprehensif dalam distribusi kecerdasan lahiriah, potensi, dan gaya belajar.

Untuk mengikuti Tes Sidik Jari, silakan hubungi 0813 69928455. Anda juga bisa mengunjungi websitenya berikut ini www.de-most.com

Rabu, 13 November 2013

Hidup, Semangat dan Perjuangan


Ketika dalam perjalanan pulang setelah mengikuti kegiatan rutin, di samping kiri aku melihat seorang bapak mengendarai sepeda motor dengan gerobak disampingnya. Nampaknya dia sudah selesai berjualan dan hendak pulang.


Awalnya, aku tidak peduli….sampai aku melihat sesuatu yang menurutku ganjil.
Oh Tuhan…Kakinya tidak menapak pada “pancatan” (aku ga tahu apa namanya) sepeda motor. Kakinya hanya menggantung kecil ….kira2 hanya berjarak 40 cm dari pangkal pahanya. Diujung kaki itu, dikenakan sebuah sepatu yg bagus..bersih…dan arah sepatu itu terbalik…ujung jari yg seharusnya ke depan…ini justru ke belakang.

Sejenak aku merasa miris. Aku kagum dengan semangat bapak itu. Walau keadaannya seperti itu, dia tetap semangat bekerja. Dia tidak meminta-minta. Dia tidak berpakaian kusut supaya dikasihani, tp justru berpakaian rapi dan bersepatu. Dan dia bekerja sampai semalam ini (pkl 21.30)

Aku terus menatap bapak itu sampai hilang dr pandanganku….

Aku merenung. Adakah aku lebih semangat dr bapak itu? Aku lebih sempurna secara fisik. Lebih banyak hal yg bisa aku lakukan. Tapi sampai seberapa mampu aku mengolah segala yang aku miliki. Sering kali aku memoles diri supaya dikasihani…menempatkan diri sebagai sosok yang menderita..memiliki persoalan hidup terberat…memasang muka masam…dan putus asa untuk berusaha.

Tapi…seorang bapak yang tidak kukenal …malam ini telah mengajar aku … bahwa apapun keadaan diri kita, jgn kita berputus asa. Semua ada jalan…asal kita mau berusaha. Teruslah bersemangat.. Tampilah sebagai orang yang pantas dihargai..bukan dikasihani.


Terima kasih Allah…


Ayah

Selembar kertas putih bertuliskan tinta ketulusan
Bertahta rangkaian kata menguntai kalimat penuh makna
Teruntuk dia sosok terindah
Yang hingga kini menetap dalam ruang rindu dalam bilik kalbuku...


Nama indah yang lekat dalam tiap lantunan do'aku,
Nama indah yang selalu basah dalam tiap tetes air mataku,
dan
Nama indah yang setia menguatkanku mengarungi tiap aktivitasku...

Sosok yang tercipta tuk menjadi penopang hidupku,
Menuntun tiap langkah kakiku,
Dan mengabdikan dirinya tuk memberi yang terbaik untukku...

Pengorbanan tulus yang tak kan mampu kubayar hingga habis usiaku
bersih jiwanya memilukan relung hatiku
suci hatinya yang hingga kini menaungi fikiran dan batinku...

Ia yang slalu kuharap dalam
tiap mimpiku,
tiap langkah hidupku,
menuntunku tanpa lelah tuk slalu jadi yang terbaik...

Ialah ayahku...
Sosok terang yang memberiku ketentraman
Sosok terang yang hadir hanya tuk slalu memotivasiku
Sosok terang yang slalu menyisakan senyum kala tak berdayaku...

Walaupun kini ia dan diriku pada dunia yag berbeda
Namun ikatan tulus yang dijalinnya membuatku slalu merasakannya berada di dekatku...

Terimakasih ayahku...

Yakinlah Anda Bisa



Ingatlah ketika Anda masih kecil, dan mencoba belajar berjalan.  saya yakin anda mengalami seperti ini:

Pertama Anda harus belajar untuk berdiri: sebuah proses yang melibatkan seluruh tubuh, jatuh lalu kembali berdiri. Anda kadang tertawa serta tersenyum, tapi dilain waktu anda menangis dan meringis karena sakit. Entah, seperti ada tekad dan keyakinan dalam diri Anda bahwa Anda akan berhasil, apa pun dan bagaimanapun. Anda punya motivasi dalam diri Anda.

Setelah banyak berlatih akhirnya Anda mengerti bagaimana keseimbangan diri Anda, sebuah persyaratan untuk kejenjang berikutnya. Anda menikmatinya dan seolah-olah punya kekuatan baru, punya motivasi baru. Anda akan berdiri dimana Anda suka – di tempat Anda, di sofa, di pangkuan ibu Anda, Bapak anda, atau pun seseorang. Itu adalah waktu yang menggembirakan – Anda melakukannya! Anda dapat mengontrol diri Anda. Anda tersenyum dan tertawa lucu, puas akan keberhasilan Anda.  Sekarang – langkah berikutnya – berjalan. Anda melihat orang lain melakukannya – ini keliatannya tidak terlalu sulit – hanya memindahkan kaki Anda saat Anda berdiri, kan?

Salah – ternyata lebih kompleks daripada yang Anda bayangkan. Anda berurusan dengan rasa frustasi. Tapi Anda terus mencoba, mencoba lagi dan mencoba lagi dan lagi sampai Anda tahu bagaimana berjalan. Anda selalu ingin kedua tangan anda diberi pegangan saat berjalan.
Jika orang melihat Anda berjalan, mereka akan bertepuk tangan, mereka tertawa, mereka akan memberi semangat, “Ya Tuhan, lihatlah apa yang dia lakukan”. “Oh anakku sudah bisa berdiri”. “pandainya anakku, pintarnya anakku” dan lain-lain. Dorongan ini memicu Anda; dorongan itu menambah rasa percaya diri Anda. Dorongan itu memotivasi Anda

Namun meski begitu, Andapun mencoba berjalan saat tak ada yang melihat Anda, saat tak ada yang bersorak-sorai? Setiap peluang ada, Anda berlatih untuk berjalan.  Anda tidak bisa menunggu seseorang untuk memotivasi Anda untuk mengambil langkah-langkah berikutnya. Anda belajar bagaimana untuk memotivasi diri sendiri.

Jika kita bisa mengingat hal ini tentang diri kita di hari ini.

Ingat bahwa kita bisa melakukan apapun yang kita pikiran. Kita mampu mengatur jika kita mau dan bersedia melewati proses, seperti ketika kita belajar berdiri, seperti ketika kita belajar berjalan. Kita tidak perlu menunggu orang lain untuk memotivasi kita, kita perlu memotivasi diri kita sendiri.

Jika Anda sudah lupa bagaimana melakukan hal ini, atau merasa seperti beku, kaku dan gamang. Maka Anda membutuhkan motivasi, ambillah kembali perjalanan singkat dalam hidup Anda yang telah lewat – Lihatlah prestasi Anda, tidak peduli prestasi besar atau prestasi kecil – atau saat-saat dimana Anda bertemu dengan tantangan dan menemukan cara untuk berhasil. Ulanglah keberhasilan itu saat ini, saat anda menghadapi permasalahan yang sedang anda hadapi.

Fokus pada semua hal yang Anda pikir Anda tidak bisa lakukan, kemudian lakukanlah. Lihatlah buah hati anda. Mereka tidak pernah menyerah. Dan mereka yakin serta percaya terhadap anda, bahwa anda mampu dan bisa.  Mereka percaya di dalam semua kehidupan Anda!

Sekarang Anda harus percaya pada diri Anda! Yakinkan pada hati Anda Bahwa Anda pasti bisa.
“Ingat, hari ini adalah hari terbaik dalam hidup Anda, milikilah masa depan yang indah, dengan membuat perubahan hari ini!