Quotes About Perfect

We come to love not by finding a perfect person, but by learning to see an imperfect person perfectly.

This is wisdom time

God grant me the serenity to accept the things I cannot change, courage to change the things I can, and wisdom to know the difference.

Hidup itu adalah pilihan apakah lebih memilih menikmati atau meratapinya

Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum anda miliki, maka Anda akan harus melakukan sesuatu yang belum pernah anda lakukan.

Masa depan kita yang menentukan

Tak ada yang mampu mengubah masa lalu, tapi anda dapat merusak masa depan dengan menangisi masa lalu dan merisaukan masa depan.

Sekelumit tentang Keberhasilan

Keberhasilan adalah hal indah yang pasti semua manusia menginginkannya.

Pages

Sabtu, 25 Januari 2014

Memahami Lebih




Terkadang orang akan sedikit sungkan bila harus mengungkapkan apa yang ia alami dan apa yang ia rasakan sepenuhnya kepada orang lain, dengan berbagai alasan masing-masing.
Terkadang saat ia mengatakan aku baik-baik saja maka sebenarnya ia sedang tidak seperti itu. Saat ia mengatakan aku sehat, mungkin saja ia sedang tidak enak badan.
Pelajaran ini saya dapatkan dari seorang teman dan pengamatan saya dari film kartun kesukaan saya…
(hehehe……..)

Tidaklah untuk dipermasalahkan, tapi cukup jadikan sebuah pengalaman untuk memahami orang lain lebih baik daan lebih peka lagi. Bila ini dilakukan oleh orang lain di luar keluarga anda, mungkin tidak akan terlalu berpengaruh besar bagi anda pribadi. Tetapi coba bayangkan bila itu adalah keluarga anda, saudara anda, adik, anda, kakak anda, suami anda, istri anda, orang tua anda, mulailah dari orang terdekat yang paling anda sayangi karena itu akan sangat berate bagi perjalanan hidup anda.





















Sabtu, 28 Desember 2013

Menikah

Pada saat seorang muslim baik pria dan wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.
Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Maka dari itu berbahagialah. Apa saja janji itu? Berikut janji-janji tersebut :

1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)

Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.

2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)

Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya – maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)[1][1]

Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu “alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)

5. “Dan Tuhanmu berfirman : “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” ”. (Al Mu”min : 60)

Ini juga janji Allah “Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dst. Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll.

Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Sebagaimana yang diterangkan dalam hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu “alaihi wa sallam:

“Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam”. (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).

Telah bersabda Rasulullah shallallahu “alaihi wa sallam, “Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu.” (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).

Telah bersabda Nabi shallallahu “alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim).

6. ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat”. (Al Baqarah : 153)

Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu “alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid”ah-bid”ah.

7. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Alam Nasyrah : 5 – 6)

Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.

8. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad : 7)

Agar Allah Tabaraka wa Ta”ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.

9. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)

10. “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al Baqarah : 214)

Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.

Yang perlu diperhatikan dan diketahui selanjutnya adalah mengenai aqad nikah. Dalam aqad nikah ada beberapa syarat, rukun dan kewajiban yang harus dipenuhi, yaitu adanya:
1. Rasa suka sama suka dari kedua calon mempelai
2. Izin dari wali
3. Saksi-saksi (minimal dua saksi yang adil)
4. Mahar
5. Ijab Qabul

Wali ; Yang dikatakan wali adalah orang yang paling dekat dengan si wanita. Dan orang paling berhak untuk menikahkan wanita merdeka adalah ayahnya, lalu kakeknya, dan seterusnya ke atas. Boleh juga anaknya dan cucunya, kemudian saudara seayah seibu, kemudian saudara seayah, kemudian paman.

Ibnu Baththal rahimahullaah berkata, “Mereka (para ulama) ikhtilaf tentang wali. Jumhur ulama di antaranya adalah Imam Malik, ats-Tsauri, al-Laits, Imam asy-Syafi”i, dan selainnya berkata, “Wali dalam pernikahan adalah “ashabah (dari pihak bapak), sedangkan paman dari saudara ibu, ayahnya ibu, dan saudara-saudara dari pihak ibu tidak memiliki hak wali.”

Disyaratkan adanya wali bagi wanita. Islam mensyaratkan adanya wali bagi wanita sebagai penghormatan bagi wanita, memuliakan dan menjaga masa depan mereka. Walinya lebih mengetahui daripada wanita tersebut. Jadi bagi wanita, wajib ada wali yang membimbing urusannya, mengurus aqad nikahnya. Tidak boleh bagi seorang wanita menikah tanpa wali, dan apabila ini terjadi maka tidak sah pernikahannya.

Rasulullah shallallaahu “alaihi wa sallam bersabda:

أَيُّمَا امْرَأَةٍ نَكَحَتْ بِغَيْرِ إِذْنِ وَلِيِّهَا فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ، فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ، فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ، فَإِنْ دَخَلَ بِهَا فَلَهَا الْمَهْرُ بِمَا اسْتَحَلَّ مِنْ فَرْجِهَا، فَإِنِ اشْتَجَرُوْا فَالسُّلْطَانُ وَلِيُّ مَنْ لاَ وَلِيَّ لَهُ.

“Siapa saja wanita yang menikah tanpa seizin walinya, maka nikahnya bathil (tidak sah), pernikahannya bathil, pernikahannya bathil. Jika seseorang menggaulinya, maka wanita itu berhak mendapatkan mahar dengan sebab menghalalkan kemaluannya. Jika mereka berselisih, maka sulthan (penguasa) adalah wali bagi wanita yang tidak mempunyai wali.”

Nabi shallallaahu “alaihi wa sallam bersabda:

لاَ نِكَاحَ إِلاَّ بِوَلِيٍّ

“Tidak sah nikah melainkan dengan wali.”

Juga sabda beliau shallallaahu “alaihi wa sallam:

لاَ نِكَاحَ إِلاَّ بِوَلِيٍّ وَشَاهِدَى عَدْلٍ

“Tidak sah nikah kecuali dengan adanya wali dan dua saksi yang adil.”

Tentang wali ini berlaku bagi gadis maupun janda. Artinya, apabila seorang gadis atau janda menikah tanpa wali, maka nikahnya tidak sah.

Tidak sahnya nikah tanpa wali tersebut berdasarkan hadits-hadits di atas yang shahih dan juga berdasarkan dalil dari Al-Qur”anul Karim.

Allah Ta”ala berfirman:

وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا تَعْضُلُوهُنَّ أَنْ يَنْكِحْنَ أَزْوَاجَهُنَّ إِذَا تَرَاضَوْا بَيْنَهُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ ذَٰلِكَ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ مِنْكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۗ ذَٰلِكُمْ أَزْكَىٰ لَكُمْ وَأَطْهَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

"Dan apabila kamu menceraikan isteri-isteri (kamu), lalu sampai masa “iddahnya, maka jangan kamu (para wali) halangi mereka menikah (lagi) dengan calon suaminya, apabila telah terjalin kecocokan di antara mereka dengan cara yang baik. Itulah yang dinasihatkan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari Akhir. Itu lebih suci bagimu dan lebih bersih. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” [Al-Baqarah : 232]

Ayat di atas memiliki asbaabun nuzul (sebab turunnya ayat), yaitu satu riwayat berikut ini. Tentang firman Allah: “Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka,” al-Hasan al-Bashri rahimahullaah berkata, Telah menceritakan kepadaku Ma”qil bin Yasar, sesungguhnya ayat ini turun berkenaan dengan dirinya. Ia berkata,

زَوَّجْتُ أُخْتًا لِيْ مِنْ رَجُلٍ فَطَلَّقَهَا حَتَّى إِذَا انْقَضَتْ عِدَّتُهَا جَاءَ يَخْطُبُهَا، فَقُلْتُ لَهُ: زَوَّجْتُكَ وَفَرَشْتُكَ وَأَكْرَمْتُكَ فَطَلَّقْتَهَا ثُمَّ جِئْتَ تَخْطُبُهَا؟ لاَ، وَاللهِ لاَ تَعُوْدُ إِلَيْكَ أَبَدًا! وَكَانَ رَجُلاً لاَ بَأْسَ بِهِ وَكَانَتِ الْمَرْأَةُ تُرِيْدُ أَنْ تَرْجِعَ إِلَيْهِ. فَأَنْزَلَ اللهُ هَذِهِ اْلآيَةِ ( فَلَا تَعْضُلُوهُنَّ ) فَقُلْتُ: اْلآنَ أَفْعَلُ يَا رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ: فَزَوَّجَهَا إِيَّاهُ

“Aku pernah menikahkan saudara perempuanku dengan seorang laki-laki, kemudian laki-laki itu menceraikannya. Sehingga ketika masa “iddahnya telah berlalu, laki-laki itu (mantan suami) datang untuk meminangnya kembali. Aku katakan kepadanya, “Aku telah menikahkan dan mengawinkanmu (dengannya) dan aku pun memuliakanmu, lalu engkau menceraikannya. Sekarang engkau datang untuk meminangnya?! Tidak! Demi Allah, dia tidak boleh kembali kepadamu selamanya! Sedangkan ia adalah laki-laki yang baik, dan wanita itu pun menghendaki rujuk (kembali) padanya. Maka Allah menurunkan ayat ini: “Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka.” Maka aku berkata, “Sekarang aku akan melakukannya (mewalikan dan menikahkannya) wahai Rasulullah.”” Kemudian Ma”qil menikahkan saudara perempuannya kepada laki-laki itu.

Hadits Ma”qil bin Yasar ini adalah hadits yang shahih lagi mulia. Hadits ini merupakan sekuat-kuat hujjah dan dalil tentang disyaratkannya wali dalam akad nikah. Artinya, tidak sah nikah tanpa wali, baik gadis maupun janda. Dalam hadits ini, Ma”qil bin Yasar yang berkedudukan sebagai wali telah menghalangi pernikahan antara saudara perempuannya yang akan ruju” dengan mantan suaminya, padahal keduanya sudah sama-sama ridha. Lalu Allah Ta”ala menurunkan ayat yang mulia ini (yaitu surat al-Baqarah ayat 232) agar para wali jangan menghalangi pernikahan mereka. Jika wali bukan syarat, bisa saja keduanya menikah, baik dihalangi atau pun tidak. Kesimpulannya, wali sebagai syarat sahnya nikah.

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullaah berkata, “Para ulama berselisih tentang disyaratkannya wali dalam pernikahan. Jumhur berpendapat demikian. Mereka berpendapat bahwa pada prinsipnya wanita tidak dapat menikahkan dirinya sendiri. Mereka berdalil dengan hadits-hadits yang telah disebutkan di atas tentang perwalian. Jika tidak, niscaya penolakannya (untuk menikahkan wanita yang berada di bawah perwaliannya) tidak ada artinya. Seandainya wanita tadi mempunyai hak menikahkan dirinya, niscaya ia tidak membutuhkan saudara laki-lakinya. Ibnu Mundzir menyebutkan bahwa tidak ada seorang Shahabat pun yang menyelisihi hal itu.”

Imam asy-Syafi”i rahimahullaah berkata, “Siapa pun wanita yang menikah tanpa izin walinya, maka tidak ada nikah baginya (tidak sah). Karena Nabi shallallaahu “alaihi wa sallam bersabda, “Maka nikahnya bathil (tidak sah)."

Imam Ibnu Hazm rahimahullaah berkata, “Tidak halal bagi wanita untuk menikah, baik janda maupun gadis, melainkan dengan izin walinya: ayahnya, saudara laki-lakinya, kakeknya, pamannya, atau anak laki-laki pamannya...”

Imam Ibnu Qudamah rahimahullaah berkata, “Nikah tidak sah kecuali dengan wali. Wanita tidak berhak menikahkan dirinya sendiri, tidak pula selain (wali)nya. Juga tidak boleh mewakilkan kepada selain walinya untuk menikahkannya. Jika ia melakukannya, maka nikahnya tidak sah. Menurut Abu Hanifah, wanita boleh melakukannya. Akan tetapi kita memiliki dalil bahwa Nabi shallallaahu “alaihi wa sallam bersabda,

لاَ نِكَاحَ إِلاَّ بِوَلِيٍّ

“Pernikahan tidak sah, melainkan dengan adanya wali.”

Keharusan Meminta Persetujuan Wanita Sebelum Pernikahan ; Apabila pernikahan tidak sah, kecuali dengan adanya wali, maka merupakan kewajiban juga meminta persetujuan dari wanita yang berada di bawah perwaliannya. Apabila wanita tersebut seorang janda, maka diminta persetujuannya (pendapatnya). Sedangkan jika wanita tersebut seorang gadis, maka diminta juga ijinnya dan diamnya merupakan tanda ia setuju.

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu “anhu bahwa Nabi shallallaahu “alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُنْكَحُ اْلأَيِّمُ حَتَّى تُسْتَأْمَرَ وَلاَ تُنْكَحُ الْبِكْرُ حَتَّى تُسْتَأْذَنَ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَكَيْفَ إِذْنُهَا؟ قَالَ: أَنْ تَسْكُتَ

“Seorang janda tidak boleh dinikahkan kecuali setelah diminta perintahnya. Sedangkan seorang gadis tidak boleh dinikahkan kecuali setelah diminta ijinnya.” Para Shahabat berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah ijinnya?” Beliau menjawab, “Jika ia diam saja.”

Dari Ibnu “Abbas radhiyallaahu “anhuma bahwasanya ada seorang gadis yang mendatangi Rasulullah shal-lallaahu “alaihi wa sallam dan mengadu bahwa ayahnya telah menikahkannya, sedangkan ia tidak ridha. Maka Rasulullah shallallaahu “alaihi wa sallam menyerahkan pilihan kepadanya (apakah ia ingin meneruskan pernikahannya, ataukah ia ingin membatalkannya).

Mahar ;

وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً

“Dan berikanlah mahar (maskawin) kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian yang penuh kerelaan.” [An-Nisaa” : 4]

Mahar adalah sesuatu yang diberikan kepada isteri berupa harta atau selainnya dengan sebab pernikahan.

Mahar (atau diistilahkan dengan mas kawin) adalah hak seorang wanita yang harus dibayar oleh laki-laki yang akan menikahinya. Mahar merupakan milik seorang isteri dan tidak boleh seorang pun mengambilnya, baik ayah maupun yang lainnya, kecuali dengan keridhaannya.

Syari”at Islam yang mulia melarang bermahal-mahal dalam menentukan mahar, bahkan dianjurkan untuk meringankan mahar agar mempermudah proses pernikahan.

Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Nabi shallallaahu “alaihi wa sallam pernah bersabda:

إِنَّ مِنْ يُمْنِ الْمَرْأَةِ تَيْسِيْرُ خِطْبَتِهَا وَتَيْسِيْرُ صَدَاقِهَا وَتَيْسِيْرُ رَحِمِهَا

“Di antara kebaikan wanita adalah mudah meminangnya, mudah maharnya dan mudah rahimnya.”

“Urwah berkata, “Yaitu mudah rahimnya untuk melahirkan.”

“Uqbah bin “Amir radhiyallaahu “anhu berkata, “Rasulullah shallallaahu “alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ النِّكَاحِ أَيْسَرُهُ

"Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah."

Seandainya seseorang tidak memiliki sesuatu untuk membayar mahar, maka ia boleh membayar mahar dengan mengajarkan ayat Al-Qur”an yang dihafalnya.

Khutbah Nikah ; Menurut Sunnah, sebelum dilangsungkan akad nikah diadakan khutbah terlebih dahulu, yang dinamakan Khutbatun Nikah atau Khutbatul Hajat. Adapun teks Khutbah Nikah adalah sebagai berikut:

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad shallallaahu “alaihi wa sallam adalah hamba dan Rasul-Nya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” [Ali “Imran : 102]

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

"Wahai manusia! Bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertaqwalah kepada Allah yang dengan Nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguh-nya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” [An-Nisaa” : 1]


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, nis-caya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan meng-ampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar.” [Al-Ahzaab : 70-71]

Semoga info dari tulisan kali ini dapat memberi banyak manfaat serta pelajaran bagi anda semua guna menjadi pribadi paling berkualitas dalam tiap sendi-sendi kehidupan kita semua.

Salam penuh cinta untuk anda semua...."

Minggu, 08 Desember 2013

Sang Inspirator



Kepergian Nelson Mandela meninggalkan banyak cerita. Salah satunya adalah jasa beliau yang sangat luar biasa terutama dalam mempopulerkan batik di mata dunia. Jauh sebelumnya, masyarakat Indonesia sendiri banyak yang tidak PD memakai batik. Terima kasih sang pemimpin sejati.

Madiba Shirt adalah istilah bagi kemeja sutra bermotif batik yang lekat dengan Nelson Mandela. Asal usulnya dari kain batik asal Indonesia.

Mandela memiliki gaya berpakaian sendiri saat terpilih menjadi presiden pada tahun 1994. Saat itu mayoritas politisi di Afrika Selatan memakai setelan jas berwarna abu-abu, Mandela malah memilih kemeja batik Indonesia berwarna cerah dan terang. Demikian seperti dikutip dari Mirror, Jumat (6/12/2013).

Nah, sejak itulah kemeja batik menjadi ciri khas penampilan Mandela yang kemudian dikenal dengan 'Madiba Shirt' atau 'Kemeja Madiba'. Madiba adalah nama marga kehormatan dari Suku Xhosa, merujuk kepada seorang kepala Thembu yang memerintah di Transkei pada abad ke 18.

Bagaimana Mandela mengenal dan mengetahui batik dikisahkan mantan dubes Indonesia untuk Afrika Selatan Sugeng Rahardjo kepada BBC yang dilansir hari ini.

Sugeng mengatakan perkenalan pertama Mandela dengan batik terjadi pada tahun 1990, beberapa bulan setelah ia dibebaskan dari penjara Pulau Roben. Indonesia termasuk salah satu negara pertama yang dikunjungi Mandela sebagai presiden Kongres Nasional Afrika (ANC).

"Pada akhir Oktober 1990--lawatan pertama ke luar negeri, salah satunya adalah Indonesia. Saat itu pemerintah memberikan baju batik," kata Sugeng dan menambahkan sejak itu presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan ini sering memakai batik.

Dalam pertemuan dengan mantan presiden Soeharto pada lawatan itu, Mandela mengenakan batik pemberian pemerintah itu.
"Sejak mendapatkan hadiah batik dari Indonesia itu, Mandela terkesan dengan warna dan corak batik dan mulai mengenakannya sebagai simbol kedekatan Indonesia dan Afrika Selatan," kata Sugeng yang menjadi notulen saat Mandela bertemu Presiden Soeharto.

Kembali pada tahun 1994 saat terpilih menjadi Presiden Afrika Selatan, desainer Desre Buirski mendesain kemeja bermotif batik di atas kain sutra kepada ajudannya. Dua pekan setelah kemeja itu diberikan, Mandela mengenakan 'Madiba Shirt' itu dalam gladi resik menjelang pelantikan di gedung parlemen. Desre Buirski kemudian resmi menjadi desainer baju kepresidenan yang baru.

Kini, bermunculan toko 'Madiba Shirt', yang mengeluarkan produk kemeja sutra bermotif batik. Bahkan orang Indonesia yang membuka toko batik di Afrika Selatan pun mengaku tokonya ramai dikunjungi.

"Awalnya masyarakat tidak ingin menggunakan batik seperti beliau, karena beliau itu tokoh dan masyarakat segan untuk meniru beliau," kata Michael yang telah tinggal di Afrika Selatan selama 17 tahun yang memiliki kios batik di Pretoria, seperti dikutip dari BBC hari ini.

"Namun setelah beliau tidak aktif lagi di kantor presiden, banyak yang mulai tertarik dan menanyakan di mana bisa membeli batik," tuturnya.
Kini sang pemimpin telah tenang di alam lain, mengawasi kita dari kejauhan. Tinggallah segala kenangan dan jasanya, sebagai generasi muda, kami mengucapkan ribuan terimakasih tiada tara serta berdoa agar beliau tenang dan di tempatkan di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa sebaik-baik tempat peristirahatan baginya.


Minggu, 17 November 2013

Sahabat

Seorang sahabat yang baik itu saat mampu merubah sahabatnya menjadi lebih baik,
Saling mengingatkan dan tak pernah sungkan untuk mengatakan apa kesalahan atau kekurangan sahabatnya.
Karna persahabatan itu terjalin mulai dari sosok biasa hingga menjadi sebuah keistimewaan dalam pertemanan.
Manusia tak luput dari kesalahan, begitupun seorang sahabat atau teman,
dari situlah kita belajar untuk terbuka kepada orang yang disayang.
Karna persahabatan atau teman yang tulus adalah orang yag senantiasa mengerti dan slalu ingin memberikan yang terbaik untuk sahabatnya..."

Kamis, 14 November 2013

Jika Itu Cinta..


jika itu cinta..
dia akan ikhlas dalam berkata..
dia takkan mengeluh dengan apa yang telah mengalahkannya..

 
jika itu cinta..
dia pasti apa adanya..
cinta itu selalu sederhana..
jarang sekali ia mewah..

 
cinta tak pernah berkata terluka..
dia selalu bahagia..

Learning Style dan Fingerprint Analysis



Banyak sekali orang hebat dan berjasa bagi dunia yang justru pernah. Seperti yang berikut ini;

Albert Einstein. Seorang ilmuwan terbesar pada zamannya ini selalu gagal dalam pelajaran matematika pada awal SMA dan suka melamun ketika belajar hingga dicap bodoh oleh gurunya….(amazing bukan)…

Begitu pula dengan Thomas Alfa Edison. Gurunya menganggap dia suka bingung dan terlalu banyak bertanya hingga dipukul oleh gurunya. 

Hal ini menyadarkan kita bahwa masing-masing kita memiliki gaya belajar, gaya berpikir dan gaya bekerja yang unik dan berbeda satu sama lainnya, seunik sidik jari kita yang juga berbeda antar manusia di belahan bumi.

Mengenali gaya belajar menjadi penting bila dikaitkan dengan harapan untuk sukses dalam pembelajaran baik di sekolah maupun di kehidupan lainnya di luar sekolah. Dahulu, untuk mengetahui gaya belajar kita, maka kita akan diminta mengisi serangkaian kuesioner atau angket yang merupakan instrumen dari LSA (Learning Style Analysis) Test, kini telah hadir suatu cara untuk mengetahui gaya belajar kita dengan hanya melakukan scan sidik jari atau yang sering disebut sebagai fingerprint test. Menakjubkan bukan???

Berdasarkan sebuah penelitian yang dikembangkan sejak tahun 1979, mengungkapkan bahwa ”tiga-perlima gaya belajar bersifat genetis; sisanya, diluar ketekunan, bisa dikembangkan melalui pengalaman”. Hal ini sangat relevan dengan fingerprint test yang mana medianya adalah sidik jari seseorang.

Mengapa sidik jari?

Sidik jari adalah bagian tubuh yang bersifat permanen, tidak pernah berubah sepanjang hayat dari kecil hingga dewasa, tidak pernah sama setiap orang, disamping sebagai identifikasi, juga menggambarkan karakteristik yang spesifik di setiap orang. Pertumbuhan sidik jari  mulai muncul pada bayi yang masih dalam kandungan (embrio) 13 minggu dan perkembangannya seiring dengan pertumbuhan otak.

Telah lama kita pahami bahwa sidik jari setiap orang pasti berbeda, itulah sebabnya sidik jari selalu digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. Sidik jari pun tidak pernah berubah sejak kita lahir hingga kita wafat kelak, karena ternyata pembentukan sidik jari ditentukan oleh DNA, bersamaan dengan pembentukan otak manusia itu sendiri. Proses pembentukannya dimulai saat janin berusia 13 minggu, dan sempurna pada minggu ke 24. Karena itulah, sangat wajar bila ternyata bukti ilmiah menyebutkan adanya korelasi lahiriah antara sidik jari dengan kualitas, bakat, dan gaya belajar seseorang. Sadarkah anda???

Maka dari itulah, semakin dini kita tahu gaya belajar kita, maka akan semakin mudah pula kita dalam menyerap informasi.

Laporan fingerprint test DIC ini menyuguhkan laporan gaya belajar seseorang berdasarkan teori VAK (Visual-Auditori-Kinestetik). Laporan ini dibuat berdasarkan temuan para peneliti bahwa epidermal ridge pada sidik jari seseorang memiliki hubungan yang bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi intelegensi seseorang.

Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1865, J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Noel Jaquin (1958). Beryl Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul ‘Your Life in Your Hands’, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, berdasarkan hasil penelitian Baverly C Jaegers (1974), tersimpulkan bahwa sidik jari dapat mencerminkan karakteristik dan aspek psikologis seseorang, hasil penelitian mereka telah di buktikan dibidang Antropologi dan Kesehatan. Manfaat tes ini sangatlah luas. Terutama sekali dalam mengetahui potensi dan gaya belajar kita ataupun anak kita.

Sebagai contoh, seorang anak dengan gaya belajar kinestetik-visual, akan sangat kesulitan bila disuruh gurunya untuk duduk diam dan membaca buku teks hitam-putih-tanpa-gambar. Ia kemudian sibuk ’mengganggu’ temannya, karena ia bisa menyerap informasi yang disodorkan kepadanya bila ia diizinkan untuk mengekspresikan gerak tubuhnya. Guru yang tidak paham, akan mengatakan bahwa anak tersebut nakal, tidak bisa diatur, dll. Padahal yang ia butuhkan hanyalah pemahaman dari orang-orang di sekitarnya bahwa ia memiliki gaya belajar kinestetik yang secara otomatis membuatnya lebih mudah belajar bila ia diizinkan bergerak. Hasilnya, sangat mungkin bila anak tersebut mengalami kemunduran atau bahkan keterlambatan dalam menerima informasi.

Hal tersebut diatas tidak akan terjadi apabila kita tahu dan paham gaya belajar kita atau bahkan anak-anak kita. Karena bila kita sudah paham, maka kita pun tentu tidak akan memaksakan suatu kecenderungan gaya belajar di suatu tempat pada anak kita.

Untuk dapat mengetahui gaya belajar kita melalui Fingerprint Test, prosesnya cukup sederhana. Pertama, kesepuluh sidik jari tangan kita akan di-scan dan disimpan gambarnya. Selanjutnya, telapak tangan kita akan diberi tiga titik dan diukur besar sudutnya. Proses tersebut memakan waktu + 5-10 menit, selanjutnya hasil scan dan pengukuran sudut tersebut akan dibawa ke laboratorium dan dianalisa. Beberapa waktu kemudian, anda sudah bisa mengetahui hasil analisanya dalam bentuk laporan hasil analisa.

Akurasi Fingerprint Analysis Biometric System

  • Data sampling valid dan stabil, karena menggunakan sidik jari. Akurasi 100%
  • Proses Pengolahan data, bersifat kuantitatif, proses penghitungan mencapai akurasi 100%
  • Analisa dan pengolahan ektraksi gambar, memiliki akurasi sampai dengan 87%
  • Secara keseluruhan, analisa ini memiliki akurasi sampai dengan 60-87% untuk pengukuran aspek genetik.
  • Analisa ini adalah tidak mengukur kondisi faktual, dikarenakan hanya aspek genetik yang diukur, sementa faktor lingkungan tidak terukur dalam analisa ini.
Keunggulannya, tes ini tidak membutuhkan waktu lama. Peserta pun tidak harus mengerjakan berpuluh-puluh pertanyaan yang terkadang jawabannya memancing subjektifitas peserta.  Namun, ada juga kelemahannya. Tes ini hanya mengukur bakat, gaya belajar, dan karakter seseorang berdasarkan data genetisnya. Sehingga, kapanpun anda melakukan tes ini, maka hasilnya pun akan tetap sama.

Hasil analisis FT memang tidak dapat memberitahu masa depan seseorang, tetapi bisa memberikan solusi komprehensif dalam distribusi kecerdasan lahiriah, potensi, dan gaya belajar.

Untuk mengikuti Tes Sidik Jari, silakan hubungi 0813 69928455. Anda juga bisa mengunjungi websitenya berikut ini www.de-most.com